Safari Religi Mutiara Gembira

drabudik
0

 


Nikmati Dunianya Raihlah Akhiratnya 


Setelah sekitar sebulan dari pertemuan haji Madani 2019 di Kedung Adem, dan berencana wisata bahagia bersama yang kedua, menetapkan tanggal 20 Oktober. Panitia kecil sukarela dari pengurus dan tanpa ditunjuk pun mulai beraksi sehari kemudian. Mereka bergerak secara ikhlas demi kebersamaan dan mempererat silaturrokhim kita semua.


Semua jamaah pasrah pada ‘panitia kecil’ yang sangat peduli dan tanpa pamrih ditengah kesibukannya telah mengurus semuanya dengan baik. Namun kami semua juga sering komunikasi antar pengurus maupun dengan semua jamaah sesuai kebutuhan.


Kami berangkat tanggal 19 Oktober 2024 dari basecamp kami di At Taqwa sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Dan armada bis wisata lokal yang nyaman sudah siap ketika kami datang. Tepat jam 22.02 bis yang masih membawa anggota dari barat dan kota, berangkat ke arah timur yang selanjutnya akan menjemput jamaah di Proliman Kapas, SPBU Balen, Sumberrejo dan Baureno.


Halalan mulai terbagikan hilir berganti mulai dr kripik aneka gorengan sampai buah. Hampir semua halalan dari dan untuk jamaah hampir semua dibagi bagikan. Semua dilakukan dengan ikhlas serta penuh semangat kekeluargaan. Tidak ada ketentuan siapa membawa apa, bebas menyertai keikhlasannya, serta tidak ada yang mengharuskan untuk membawa. Saling memberi dan menerima bekal itu, bisa terkumpul dalam tas tersendiri. Beberapa ada yang langsung menikmati. 


Sekitar satu jam kemudian, setelah saling kangen dan cerita, suasana agak hening. Maklumlah memang hampir tengah malam, sudah selayaknya untuk beristirahat. Maka sebagian para jamaah beristirahat dan ketiduran.



Jam 2.07 Ahad dini hari, bis kami singgah sejenak di SPBU Udan Awu karena beberapa jamaah menginginkan ke toilet. Dan setelah sekitar 30 menit kemudian, sampailah rombongan di masjid Ar Rohman Blitar. 


Masjid yang dibangun mulai 24 Desember 2018 ini memiliki daya pikat penuh replika. Di pintu gerbang yang ternyata diatas sungai kecil, terdapat monumen rekal yang mengingatkan kita saat memasuki kota Mekah melalui jalur dari Jeddah. Di halaman masjid memiliki payung buka tutup seperti halnya di halaman masjid Nabawi. 


Begitu juga pintu masjid, ornamen kusen mengikuti gaya masjid Nabawi pula. Begitu juga daun pintu yang berukir emasnya. Termasuk kubah hijau juga dihadirkan di masjid Ar Rohman ini, yang Nabawi style.


Selain itu ada juga dua ‘istimewa’ yang lain. Toilet yang biasanya dimanapun lokasinya di bawah atau mungkin di bawah permukaan tanah seperti juga di Masjid Nabawi, disini justru berada di lantai dua. Para jamaah perlu dan harus super waspada, sehubungan dengan diri kita masih basah disaat naik atau turun tangga.



Keistimewaan satunya adalah tempat wudhu yang jarang dimiliki masjid lain. Kali ini memiliki replika Al Kas, ‘kolam’ dengan air mancur sebagai tempat wudhu di area Masjidil Aqsho. Sungguh sesuatu yang lain dari pada umumnya yang ada. 


Kami sholat subuh di masjid dengan nuansa Nabawi style. Dan setelahnya kami mengikuti kajian. Kami memilih di pelataran dengan melihat media videotron, sambil menikmati halalan snek dari takmir, serta hangatnya kopi, teh atau jae. 



Setelah itu kami meluncur ke pantai mutiara Trenggalek selatan. Sebuah wisata pantai yang padat pengunjung namun kurang menawarkan pilihan permainan. Begitu pula sarana umum yang ada, masih kurang memadai. 


Beberapa jamaah naik boat mengelilingi pulau Mutiara sekitar 50 meter dari bibir pantai. Konon sekitar pulau itu dulu banyak ditemukan tiram penghasil mutiara. Namun saat ini sudah sangat jarang ditemui. 



Kami memilih maksi di ‘warung’ dengan view yang sangat bagus. Di atas bukit yang bisa melihat teluk dan beberapa nelayan sedang mencari hasil laut, asyik sekali. Disitu juga di tengah gerahnya panas yang menyengat, hampir semua jamaah menikmati es krim yang sedang mangkal. 



Saat adzan Ashar berkumandang, armada kami sudah mendekati masjid Al Falah Tulungagung. Sebuah masjid waqof dari Pak Trimo seorang pengusaha besar ke Persyarikatan Muhammadiyah. Bersamaan dengan kami, hadir juga rombongan ibu ibu Aisyiyah Tegal sebanyak 4 bis.


Kami bertanya pada mbak marbot dimana rumah Pak Trimo, dia menunjukkan sedang dibangun di belakang masjid itu. Saat ini beliau tinggal di salah satu ruang (marbot) di masjid yang megah itu. Alkhamdulillah di saat menjelang pulang, sebagian dari kami bisa berjumpa beliau. 



Silaturrokhim antar masjid ini diakhiri dengan melewati Kediri yang saat itu hujan cukup deras. Toko oleh-oleh melengkapi bawaan belanja aneka ikan laut dari pantai mutiara yang membahagiakan kami semua. 


Masjid Ar Rokhmat di Ploso Jombang menjadi saksi kebersamaan kami untuk menunaikan kewajiban dalam safar kami di tahun 2024 ini. Dan sejak berangkat kemarin malam, kami juga sudah mengawali berencana untuk wisata religi tahun 2025.


Setelah bangun dari tertidur selama hampir 2 jam, akhirnya kami sampai di basecamp At Taqwa pada 22.27


Salah satu cara mempererat silaturrokhim ini dengan safar bersama mengenang saat di tanah suci. 


Semoga kita selalu sehat. (Abk)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Accept !