Jelajah Bumi Anbiya 16
Setelah melewati gerbang penjagaan tentara terakhir, terlihat si kubah emas dari jarak dekat. Rasa hati berdebar penuh rasa syukur karena sudah melangkahkan kaki sampai halaman awal masjid. Kami tidak berhenti serta terus membaca Tasbih Tahmid Tahlil Takbir dan Hauqolah.
Kemudian naik tangga ke pelataran Masjid Kubah Shakhrah, kami berhenti sejenak untuk berfoto. Hampir setiap orang berfoto dengan latar belakang masjid segi delapan dengan kubah emas. Dan setiap orang pasti gembira dan bahagia, walau saat masuk melewati gang dengan lebar sekitar 3 meteran itu cukup mencemaskan hati.
Kami langsung masuk melalui pintu sebelah barat, yang ibu ke kiri atau utara, sedangkan yang bapak ke kanan atau selatan. Inilah saat pertama kali kami masuk Masjid Qubbat Ash Shakhrah dengan kubah emas, yang viral sebagai icon Masjidil Aqsha. Setelah takhiyatul masjid, kami menunggu saat adzan maghrib.
Kami berniat di masjid sampai isya, agar bisa ibadah dengan baik dan lebih mengenal Masjidil Aqsha. Kompleks yang cukup luas, dan sesungguhnya di setiap objek atau bangunan sudah ada informasi pada board.
Adzan maghrib berkumandang, terdengar 2 adzan. Yang jelas terdengar dan terlihat muadzinnya, karena kami di baris atau shaf ke 3. Kami masih terasa tegang dan belum bisa santai, walau kami semua sudah 'aman' di komplek Masjidil Aqsha. Tentu masih terbawa bayangan kejadian 2 pekan yang lalu, peristiwa yang terekam dan tersebar via MedSos di Masjidil Aqsha.
Sholat jamaah di Masjid Kubah Emas dengan suasana tenang dan sangat khusyuk. Jamaah masjid hampir penuh, yang separo belakang diperuntukkan untuk jamaah putri, lebih penuh dari jamaah putra. Beberapa jamaah mengikuti sholat isya jama' taqdim dengan imam yang berbeda.
Usai sholat kami menuju Dome of Rock, yang terletak di bagian pusat bangunan segi delapan. Kami menuruni beberapa anak tangga, sudah hampir penuh jamaah. Ruangan dengan luas sekitar 5x5 meter persegi dan tinggi kurang dari 2 meter yang langsung kubah batu, terbagi 2. Yang sebelah barat untuk jamaah putri dan yang sebelah timur untuk jamaah putra. Musholla ini benar benar Dome of Rock, berkubah batu. Dan para jamaah yang di dalam situ, berada di bawah batu.
Batu itulah yang menjadi pijakan saat Rasulullah SAW akan naik ke Sidratul Muntaha. Setelah sholat dan berdoa, kami melihat Qubbat Ash Shakhrah itu dari atas. Seperti halnya di mushola bawah tadi, kami juga foto dengan background kubah batu.
Ber Sam bung . . .
Semoga kita selalu sehat. (Abk)
